Perempuan dalam Mimpi (Episode 3)

By Laili Muttamimah - May 10, 2013

Mana mungkin Kirana sudah tiada? Aku bahkan tadi bisa melihat gadis itu secara jelas, tampak nyata dan kasat mata. Apa mungkin aku hanya berhalusinasi tadi? Kepalaku kembali terasa nyeri ketika aku memaksakan untuk berpikir keras tentang kenyataan yang harus kuhadapi. Bagaimana bisa Kirana yang baru saja kutemui dan berbicara singkat padaku, juga yang sering mendatangi mimpiku ternyata sudah meninggal?


Hatiku terasa begitu sakit seperti tercabik-cabik. Aku yang baru saja pulih dari amnesiaku harus kembali menghadapi cobaan lagi? Jelas saja aku tidak ikhlas. Satu tahun aku tidak bertemu Kirana, bahkan aku tidak tahu kalau dia yang terakhir berstatus sebagai pacarku ternyata sudah menikah dengan Chandra, sahabatku. Dan kini ketika aku merasa sosoknya begitu dekat, aku disodorkan kabar yang justru membuatku terpukul. Aku masih belum bisa percaya dengan kenyataan yang ada.

Aku berjalan gontai menuju mobilku setelah pamit dengan Chandra. Sepanjang perjalanan, otakku terus diserbu banyak pikiran tentang Kirana. Aku memegang dadaku yang terasa sakit. Kalau boleh memilih, lebih baik aku amnesia selamanya tanpa mengingat Kirana lagi. Namun satu hal yang tidak bisa kutangkis, meskipun pikiranku buta tentang dirinya namun hatiku benar-benar mengenalnya. Kalau saja hatiku bisa berteriak, maka ia akan berseru: Aku merindukanmu, Kirana.

Kini aku berdiri tepat di depan rumah baru milik Kirana yang mulai tampak usang tak terawat. Aku mendapat alamatnya dari Chandra. Kirana tidak menyambutku, ia hanya terbaring di peristirahatannya. Aku mendekati pusara dan menyapu nisannya dengan telapak tangan, suhu tubuhku berubah dingin dan gemetar. Seketika semua memori tentang Kirana tergambar di benakku, meski masih samar-samar. Kirana bukanlah gadis yang tidak suka tersenyum, mungkin penderitaan yang dirasakannya itulah yang membuat senyum di wajahnya memudar. Kini aku kembali mengingatnya. Tubuhnya yang akrab denganku ketika ia memelukku. Aroma aloe vera di rambutnya tiap kali kepalanya bersandar di bahuku.

Kirana telah tiada, namun ia selalu berusaha datang padaku lewat mimpiku yang abstrak. Apa artinya? Apakah dia juga merindukanku? Aku menghela napas. Kirana memang tinggal kenangan, dalam memoriku juga mimpiku. Rasanya aku ingin pulang dan tidur untuk bertemu dengan Kirana lagi, meminta penjelasan secepatnya.


Perempuan Dalam Mimpi Episode 1 by @benzbara_ Perempuan dalam mimpi 1

Perempuan Dalam Mimpi Episode 2 by @momo_DM Perempuan dalam mimpi 2

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar