Berburu Street Food dalam Gang Kecil Glodok

By Laili Muttamimah - January 08, 2019

Mie Ayam Kangkung Si Jangkung

Mengeksplor kuliner di Jakarta memang nggak pernah ada habisnya. Sudah lama banget saya kepingin jalan kaki menjelajahi gang-gang kecil Jakarta demi berburu makanan enak. Nah, kebetulan salah seorang teman saya yang juga hobi wisata kuliner, Adelin, mengajak saya untuk mewujudkan keinginan itu hari Sabtu pekan lalu! Tanpa menunggu lagi, saya langsung mengiakan ajakannya dan mempersiapkan kamera untuk sekaligus berburu foto human interest bersama.

Oh iya, saya kenal dengan Adelin saat kami menjadi relawan dalam proyek yang sama tahun 2017, yaitu Love Donation oleh Young On Top Campus Ambassadors. Kebetulan, saya dan Adelin punya hobi yang sama, yaitu menulis dan fotografi. Bedanya, Adelin lebih fokus menulis tentang makanan. Teman-teman juga bisa mampir ke blog Adelin di AP's Food Journal atau Instagram-nya di @apfoodjournal untuk dapetin lebih banyak referensi tentang kuliner! ;)

Untuk wisata kuliner perdana ini, kami memutuskan untuk pergi ke daerah Glodok, Jakarta Barat. Yap, pasti teman-teman yang tinggal di Jakarta udah nggak asing dengan kawasan pecinan Glodok. Banyak media yang sering mengulas wisata kuliner di daerah ini, kami pun banyak mendapat informasi dari sana. Tapi, belum lengkap rasanya kalau belum mencoba secara langsung, jadi kami langsung menentukan tempat-tempat mana saja yang akan disinggahi (Adelin udah menyusun list sebelum berangkat, kalau saya tinggal ikut makan aja, hahaha). 

Ini bukan kali pertama saya menyusuri gang-gang kecil Glodok, karena sebelumnya saya lumayan sering berburu foto di sana. Jadi, saya cukup akrab dengan suasana Glodok, yang mana selalu dipenuhi para pejalan kaki dan pedagang. Untuk teman-teman yang akan mengunjungi kawasan ini pertama kali, teman-teman harus lebih tough karena memang tempatnya sangat ramai dan cenderung 'keras'. Namanya juga pasar ya, pasti ada preman, gelandangan, dan pedagang yang mungkin bisa bikin nggak nyaman kalau kita 'tanpa sadar' melampaui batas mereka. Intinya, jaga sikap dan sopan santun selama di sana. Jangan terlalu berisik, rempong, dan sebagainya. Penting juga untuk ngajak teman yang nggak rewel, karena lokasinya betul-betul di dalam pasar tradisional, bukan food court mal. Jadi, nggak ada tuh harus ngeluh-ngeluh pegal, panas, bau, dan semacamnya. Oh iya, karena Glodok adalah daerah pecinan, teman-teman yang non muslim bisa juga berburu menu babi di sini. Untuk teman-teman yang muslim, boleh ditanya dulu untuk kehalalan makanan ke penjualnya jika ragu ya. Tapi untuk rekomendasi saya kali ini, tentunya makanan halal semua. :)


Untuk akses menuju kawasan Glodok, teman-teman bisa naik commuterline sampai stasiun Jakarta Kota, lalu jalan kaki sampai Glodok atau naik ojek/mobil online. Patokannya, teman-teman bisa berhenti di depan Pancoran Tea House dan mulai berjalan masuk ke gang-gang di Jalan Pancoran. Selain kereta, teman-teman juga bisa menumpang Transjakarta dan turun di halte Glodok, dari sana tinggal jalan kaki karena sangat dekat.

Tujuan pertama kami adalah Kopi Es Tak Kie. Tapi sedihnya, kopinya udah duluan habis ketika kami datang (kami sampai di sana setelah jam makan siang). Maklum, karena Kopi Es Tak Kie buka dari jam setengah 7 pagi dan saat itu adalah akhir pekan, jadi banyak yang datang ke sana. Penjualnya bilang, lain kali datang lebih pagi. Duh, belum rezeki cobain kopi legendaris itu. :')

1. Mie Ayam Kangkung Si Jangkung


Salah satu menu yang terkenal di Gang Gloria adalah Mie Ayam Kangkung Si Jangkung. Kalau kata penjualnya, Mie Ayam Kangkung Si Jangkung ini sudah berdiri lama di Gang Gloria, meski awalnya berjualan menggunakan gerobak. Mie Ayam Kangkung Si Jangkung di Gang Gloria ini adalah pusatnya, tapi teman-teman juga bisa mencicipi menu ini jika berkunjung ke Mal Taman Anggrek dan Summarecon Mal Serpong. Satu porsi Mie Kangkung Si Jangkung dibandrol dengan harga Rp30.000, tapi isinya lumayan banyak dan pasti kenyang kalau makan sendiri.


Sebagai penikmat mie ayam (meski belum terlalu banyak) saya jatuh cinta dengan Mie Ayam Kangkung Si Jangkung! Rasanya sempat mengingatkan saya dengan Mie Ongklok khas Wonosobo, tapi nggak terlalu manis. Mie-nya panjang dan agak kaku, seperti mie yang ada di pempek, lalu kuahnya kental karena dicampur dengan sagu. Kuahnya terasa sedikit manis dan gurih, tapi setelah ditambah sambal dan perasan jeruk limau, waaah... mantap banget, deh! Selain suwiran ayamnya yang melimpah, mie ini juga dilengkapi beberapa potong udang. Pokoknya, saya mau balik lagi untuk makan mie ayam ini! Selain mie, teman-teman juga bisa memilih menu bihun kangkung dan siomay. 


Mie Ayam Kangkung Si Jangkung
Alamat: Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat
Jam buka: 09.00 - 18.00 WIB
Harga: Rp30.000 (Mie Kangkung)

2. Kari Ayam Kari Lam

Kari Ayam Kari Lam
Masih dalam pujasera yang sama di Gang Gloria, teman-teman juga bisa menemukan kari ayam legendaris, yaitu Kari Lam. Aroma bumbu yang khas membuat kami tergugah untuk ikut mencicipi Kari Ayam Kari Lam. Konon, Kari Lam sudah berdiri sejak tahun 1973. Mereka menyediakan menu kari ayam dan kari sapi. Untuk teman makannya sendiri, kita bisa memilih untuk pakai nasi atau bihun. Tapi, pakai bihun aja udah cukup kenyang, kok. Jadi, kalau mau lebih kenyang, mungkin bisa pilih nasi, hahaha.



Kami juga berkesempatan untuk mengobrol dengan pemilik Kari Lam, yaitu Akiong. Beliau sangat ramah menyambut pelanggan, bahkan menceritakan sejarah Kari Lam kepada kami (karena beliau tahu kami butuh konten, hahaha). Sambil meracik kari ayam, beliau menjelaskan tentang kedainya. Katanya, dulu kedai ini adalah favorit Alm. Bondan Winarno. Setelah Alm. Bondan meliput kedai ini, Akiong berkata mulai banyak pelanggan yang datang hingga ramai seperti sekarang. 

Untuk rasanya sendiri, Kari Ayam Kari Lam mengingatkan saya dengan gulai ayam, tapi lebih terasa rempahnya dan nggak terlalu kental seperti gulai. Teman-teman akan menemukan sensasi segar dan hangat ketika menyeruput kuahnya. Lagi-lagi, kuahnya terasa sedikit manis, jadi untuk pecinta makanan gurih seperti saya sebaiknya ditambah sambal dan perasan jeruk nipis biar makin maknyusssss!


Kari Lam
Alamat: Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat
Jam buka: 09.00 - 15.00 WIB
Harga: Rp45.000 (Kari Ayam)

3. Bakpia Petak IX

Bakpia Petak IX
Setelah makan siang yang super kenyang, kami memutuskan untuk jalan kaki memasuki Pasar Petak Sembilan. Nah, pasar ini godaan banget menurut saya, karena banyaaaak banget makanan kaki lima yang menggiurkan sepanjang jalan! Nengok kanan, ada Sate Padang Petak IX yang terkenal. Nengok kiri, ada penjual kue ape, putu, martabak telur, rujak, dan lain-lain. Harus benar-benar jaga mata biar nggak kepingin makan semua, hahaha. Ketika menyusuri pasar, pandangan saya tertuju pada seorang wanita yang sedang menggoreng sesuatu di atas pan. Awalnya, saya pikir itu pancake, ternyata bakpia! Selama ini, saya selalu makan bakpia khas Jogja, boleh lah ya sekali-kali cobain bakpia khas Jakarta. Penjual bakpia ini berada di pinggir jalan dalam pasar, jadi nggak ada kiosnya, terbuka begitu aja.


Satu bakpia dijual seharga Rp5.000. Saya pilih rasa keju dan cokelat, selain itu ada juga durian, kacang merah, dan lain-lain. Harganya setimpal dengan ukuran bakpia yang lumayan besar. Buat saya yang baru selesai makan, satu bakpia aja sebenarnya cukup. Aromanya benar-benar menggugah, apalagi masih hangat. Pas saya makan, kulit bakpianya sangat crispy dan isinya lumer di mulut. Favorit saya adalah rasa cokelat karena cokelatnya meleleh gitu. Sejauh ini, saya pecinta Bakpiaku di Jogja, tapi kayaknya posisi itu mulai tergantikan dengan Bakpia Petak IX setelah ini! Hahaha.

Bakpia Petak IX
Alamat: Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat
Harga: Rp5.000 (satu Bakpia)

4. Cimpedak Goreng


Buat teman-teman yang pernah nonton vlog Ria SW tentang jajanan Glodok, mungkin inget ketika Kak Ia cobain Sukun dan Cimpedak Goreng. Makanan yang satu ini juga masuk dalam list Adelin, karena dia penasaran banget sama rasanya. Penjual Cimpedak Goreng ini kami temui di dalam Pasar Petak Sembilan, lokasinya nggak jauh dari penjual bakpia. Selain Cimpedak, mereka juga menjual sukun dan pisang goreng, combro, dan misro. 

Cimpedak ini mirip dengan nangka (atau masih satu keluarga sama nangka? Hahaha) dan punya rasa yang sama. Kebetulan saya nggak bisa terlalu banyak makan nangka, jadi saya cuma icip-icip punya Adelin. Cimpedaknya manis, tepungnya gurih, jadi paduannya pas. Penjualnya juga kasih sirup gula merah kalau mau dimakan pakai gula, tapi tanpa gula pun udah manis kok. Memang berminyak, tapi ramah banget di lidah!

Cimpedak Goreng
Alamat: Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat
Harga: Rp12.000 (satu Cimpedak)

5. Pempek Eirin 10 Ulu

Lenjer dan Adaan
Hari menjelang sore, kami puas jeprat-jepret di Pasar Petak Sembilan untuk ambil foto human interest. Adelin ngajak saya untuk pergi ke destinasi kuliner selanjutnya, yaitu Pempek Eirin 10 Ulu. Nah, untuk lokasi Pempek Eirin 10 Ulu ini lumayan jauh dari Pasar Petak Sembilan. Beruntung ada seorang bapak baik hati yang nunjukkin kami jalan ke tempat ini. Lokasinya sudah dekat dengan Pasar Pagi Asemka. Percaya deh, saya dan Adelin nggak sadar udah jalan kaki sejauh itu! Hahaha. Ketika teman-teman sampai di jembatan besar dekat Jalan Toko Tiga, Pempek Eirin 10 Ulu ini udah kelihatan kok.

Tekwan
Pempek Eirin 10 Ulu ini juga salah satu kuliner yang terkenal di Glodok. Cabang pusatnya ada di Palembang, jadi rasanya memang asli banget. Pengunjungnya ramai, jadi sambil menunggu, kami lihat-lihat buku bekas di Pasar Buku Asemka dekat sana. Kami pun dapat kursi sharing dengan pengunjung lain saking penuhnya. Untuk rasa tekwannya sejauh ini paling enak dari yang pernah saya coba, tapi rasa kuahnya mirip kayak kuah bakso. Nah, untuk pempeknya pun terasa banget ikannya, rasanya bikin saya inget sama Pempek Gaby di depan Stasiun Bekasi, hahaha. Tapi pas banget di lidah, kok. Teman-teman juga musti cobain es kacang merah yang khas, dibandrol seharga Rp20.000 per porsi. Untuk tekwannya dijual seharga Rp18.000 per porsi dan pempeknya Rp7.000-18.000 tergantung jenisnya. 

Es Kacang Merah



Pempek Eirin 10 Ulu
Alamat: Jl. Pintu Kecil No.3, Glodok, Jakarta Barat
Jam Buka: 10.00 - 18.00 WIB
Harga: Rp7.000 - Rp18.000 (Pempek dan Tekwan), Rp20.000 (Es Kacang Merah)

Yap, itu dia perjalanan kuliner kami dalam gang kecil Glodok minggu lalu! Sayangnya, masih ada destinasi yang belum tercapai (Kopi Es Tak Kie, Bakso Adam, Rujak Shanghai Encim) karena kehabisan dan tutup. Mungkin itu pertanda supaya kami balik lagi ke Glodok, hahaha. 

Terima kasih banyak untuk Kak Adel yang udah ngajak aku kenyangin perut di Glodok, sampai ketemu di wisata kuliner berikutnya! Xx


  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. After reading this, I want to go there sumpah.. kuliner Jakarta lumayan sih, meskipun harganya menguras dompet pelancong lokal macam saya hehe....

    ReplyDelete
  2. Waah seru banget kulinerannya kak! Udah rencana mau explore Glodok lagi. semoga bisa cobain makanan2 ini :D Thanks yaa kak sudah sharing :) Salam kenal!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Kak Jastitah. Salam kenal! Terima kasih sudah mampir. Explore kuliner di Glodok nggak pernah ada habisnya, aku juga masih punya banyak list kuliner Glodok yang belum sempat dicoba :D

      Delete